Tuk Tuk, resort area di Pulau Samosir
Buat yang belum baca
kisah sebelumnya monggo dicek lagi dulu. Yang lupa silakan dicek lagi juga
yaah di sini Part 13.
Setelah semaleman menginap di Medan, esok harinya
sekitar pukul 10 pagi saya cabut dan langsung menuju ke Danau Toba! Super excited banget! Harga sewa mobil
Rp.95.000. Jarak tempuh dari Medan ke Danau Toba, tepatnya kota Parapat adalah
empat jam. Awalnya mikir mobil yang saya sewa ini semanusiawi mobil van yang
sering saya tumpangi saat di Bangkok. Setidaknya ada space buat saya sendiri untuk bergerak dan bernafas. Lah ini L,
ternyata mobil Avansa, yang penuh sama orang Batak mau balik ke Parapat, dan
ada satu bule nyempil di belakang bersama saya. Herannya saya yang duduk paling
belakang berdesakan dengan barang-barang bawaan para penumpang. Kok tega
banget? Saya kan orang asing. Saya turis di sini, harusnya di depan donk!
*abaikan* Selama perjalanan itu pula saya pun mabok bae. Sumpah gak
enak banget. Gak bisa tiduran, sebelah kanan saya penuh dengan tas dan
kotak-kotak yang sepertinya berisi oleh-oleh. Semakin membuat ruang gerak saya terbatas. Sedangkan sebelah kiri saya si Bule juga kelihatan kesel dan seolah
kehabisan nafas. Kita berdua tidak berkomentar banyak, hanya saling memandang
penuh makna. Iya, makna ketidaksanggupan menempuh perjalanan selama empat jam
kalo kayak gini. Ingin muntah, karena mabok.
Setelah empat jam perjalanan, walaupun sempet berhenti bentar
untuk ke toilet dan makan, tetap rasa pusing saya tak tertahankan. Apalagi setelah
hampir mendekati Danau Toba. Karena topografi yang berpegunungan, jalan
berkelok-kelok, membuat seisi perut saya ingin keluar kembali. Saya yang tadi pas
waktu berhenti sempet makan indomie goreng, tiba-tiba keluar menjadi indomie kuah.
Begitu ceritaku, gimana ceritamu? #kokjadiceritaindomie?
Saat sudah sampai di Kota Parapat, pusat kota di tepian
Danau Toba, yang juga merupakan tempat pelabuhan utama untuk menyeberang ke
Pulau Samosir. Pertama kita terjebak macet karena waktu itu pas menjelang weekend. Banyak orang datang dari kota
dan menghabiskan akhir pekan mereka di Pulau Samosir. Jadi terpaksa saya turun
dan berjalan kaki. Ternyata kegiatan jual beli di pasar dekat pelabuhan ini
juga yang menyebabkan kemacetan. Untuk menyeberang ke Pulau Samosir kita harus
menumpang kapal ferry dengan selang waktu tunggu satu jam. Kebetulan waktu saya nyampe di sana, kapal baru saja berangkat. So, mesti nunggu sekitar sejam atau at least 45 menit kata staff agent yang mobilnya saya tumpangi tadi. Ternyata mereka juga
punya office di sini.
Menunggu di sini tuh gak enak. Mungkin karena orang-orangnya, terutama di sekitar Toba ini ramah kali ya. Tapi saking ramahnya
ada yang kepo! Pengen tau aja, “Oh abang dari Bali? Aku ada lho sodara di
Bali. Abang kerja apa di Bali? Kok malah liburan ke sini, di sana kan banyak
bule. Di sini jarang lho sekarang ada Bule, kalo pun ada pasti pelit-pelit. Abang
sudah pesan hotel? Pesan di sini saja” *sambil ngasi brosur*. Wadoooooh….terus?
Salah gue? Nenek gue? Tetangga gue? Kalo bulenya pelit-pelit?! Saya ngarang-ngarang aja bilang sudah. Sampai akhirnya salah satu dari mereka bilang,
sekarang banyak yang penuh hotelnya bang karena akhir pekan, banyak orang
Jakarta ke sini. Ebuset, ntar kalo saya dah nyampe sana gak dapet kamar nginep
gimanah?! Saya langsung cek buku lonely
planet lagi, hubungin beberapa hotel yang dapat review bagus dan langsung saya kontak. Untunglah akhirnya dapet,
namanya Romlan. Lucu ya namanya, kayak yang punya Ola Romlan aje, (itu Ramlan
kale!).
Setelah menunggu sejam akhirnya saya naik kapal, bersiap untuk menyeberang ke Pulau Samosir. Harganya cuma Rp.7000 aja lho! Eh saya ketemu si bule
lagi di kapal, sempet ngobrol ternyata dia sering ke Bali juga, dan ini pertama
kalinya ke Danau Toba. Beberapa menit kemudian ada yang nyapa. Pria Batak,
rambut kriwil ala Ki Joko Bodo, etapi kalo diinget-inget lagi iya lho, mirip! Tapi
dia pintar main gitar. Sampai sekarang saya masih inget banget lagu yang dia
bawakan sama si bule. Nyanyiin Five For Fighting – Superman! Yo owoh,
super sweet banget. Saya langsung
menatap ke arah sekitar Danau dengan ombak yang menghempas kapal, angin
berhembus membelai dan mengacak-acak rambut, dan di depan sudah di sambut Pulau
Samosir dengan pegunungan hijau yang menjulang, membentang dari ujung kanan
sampai ke kiri yang tanpa batas, awesome! Pemandangan alamnya seolah saya sedang berada di Skotlandia atau mungkin Irlandia kalau di Eropa sana (emang
udah pernah ke Eropa?! #toyor).
Pulau Samosir merupakan satu-satunya pulau di dunia yang
ada di tengah danau. Sebenarnya kalau lebih ditelusuri lagi, bukanlah pulau,
karena masih menyatu dengan daratan sebelum akhirnya dibuat menjadi kanal,
yaitu di Kota Pangururan. Bagian barat pulau yang berbatasan dengan daratan.
Pusat turis di Pulau ini bernama Tuk Tuk. Semenanjung yang terdapat banyak resort-resort murah namun bagus dan
nyaman. Ya di sini penginapan yang paling mahal adalah Rp.120.000. Di
semenanjung Tuk Tuk inilah kapal akan menurunkan penumpang. Biasanya petugas
kapal akan bertanya di mana kita menginap, maka kita akan diturunkan langsung
di depan penginapan yang sudah anda pesan. Karena kebanyakan penginapannya kan di pinggiran danau gitu. Seperti
tempat saya menginap. Harga kamar yang saya sewa adalah Rp.65.000/malam. Harga kamar
saja sih gak termasuk sarapan pagi. Kamarnya? La lumayanlah buat seekor babi seperti saya, yang penting ada air panasnya, karena di sini dingin banget! Yang
punya resort adalah seorang perempuan
asal Jerman yang bersuamikan bapak-bapak aseli Batak lho! Baik lagi, terus anaknya unyu
lagi, blasteran gitu….(kenapa jadi menyimpang ke si anak).
WHAT TO DO AND WHERE TO
GO ON SAMOSIR
Warga
Batak di Pulau Samosir ini sangat ramah-ramah! And they are pretty laid-back. Santai banget keliatannya. Nah kalo
saran saya sih, hari pertama gak usah ngapa-ngapain and jangan kemana-mana dulu. Enjoy
your resort and stay around! Nyeburlah
ke Danau! Dijamin menyenangkan. Sewa kano dan muter-muterlah di sekitar
semenanjung Tuk Tuk. Sumpah gak bakalan bosan melakukan hal ini. Suasana di
sini beda banget sama Parapat yang ramai. Dijamin bikin ngantuk. Apalagi kalau
sudah menjelang malam. Yaudah, gak bisa kemana-mana lagi selain di resort kamar sambil baca atau internetan
dan mungkin ngobrol dengan sesama pelancong dari negara lain.
Di
hari kedua saya memutuskan untuk menyewa sepeda motor untuk berkeliling dan
mengunjungi beberapa tempat yang menarik. Harga sewa motor di sini
Rp.70.000/hari. Sudah termasuk bensin yang diisi langsung sama yang empunya. Saya sewa motor idaman yang paling elegan dan macho, Scoopy! #hening
Tujuan
jalan-jalannya adalah ke sebuah tempat pemandian air panas terletak di sebelah
barat pulau yang berbatasan dengan daratan dan hanya dipisahkan oleh kanal,
Pangururan. Karena dari buku yang saya baca, sebelum sampai ke pemandian air
panas itu, kita bakal liat beberapa tempat wisata dan peninggalan bersejarah
yang menarik. Peta yang dikasi sama yang empunya motor sempat mengecoh saya. Kelihatannya
deket, ternyata jauh juga, hampir sejam lho bawa motor. Ternyata benar kalau
katanya Samosir ini hampir menyamai Singapura lho luasnya…
Benar
adanya sepanjang jalanan saya disuguhi pemandangan yang menakjubkan. Sebelah kiri saya pegunungan yang hijau, sedangkan sebelah kanan adalah pemandangan danau dan
perumahan warga serta beberapa resort.
Setiap ada bangunan bersejarah pun selalu saya sempetkan untuk berhenti dan
mengabadikannya dalam foto. Berikut mungkin rekamannya dalam bentuk visual ;)
Museum Rumah adat Batak |
Bang Ojek baaaaang!!! |
Ini the royal boat-nya orang Batak |
Si putu kebo...kebo oh kebo uwo wo...(lagu Batak itu) |
Makam Raja-Raja Batak |
Maaaaaak.....tunguuuu....*ditinggal mpok atik* |
Maen Boat must be nge-boat (ngebut) |
Anaknya yang empunya Resort |
Pemandangan dari restoran resort gue nginep |
perfect view banget.... |
Selama
empat hari di Pulau Samosir, untuk petama kalinya saya merasa malas dalam menikmati liburan. Mungkin karena hawanya yang dingin kali ya, bawaannya pengen molor
terus, males-malesan mulu di penginapan. Kalau mau sekedar jalan-jalan, paling sekitaran penginapan. Karena kan turis area jadi banyak bule seliweran. Sekalian lihat-lihat beberapa cindera mata. Sempat suatu hari, banyak ada murid-murid SMP dan SMA berkunjung di sekitar Tuk Tuk area ini. Katanya mereka sebulan dua kali berkunjung kesini untuk melatih bahasa enggres mereka, berbicara langsung sama bule-bule yang kebetulan lagi liburan di sini. Lah saya? Ya, dicuekin, padahal mereka gak tau kalo bahasa enggres saya ini sekaliber Cinta Laura!! *ngambek nyebur ke danau*
Sampai akhirnya di hari ke empat saya memutuskan untuk menyelesaikan misi ini dan balik ke Medan. Menginap lagi di guesthouse yang busuk itu, dan esok harinya balik ke kampung tercinta, BALI! :D Sempet syok juga sih waktu di bandara Polonia Medan, kok rame banget gitu yak? Kayak terminal angkot, aduh mungkin karena saya baru pertama kali masuk terminal domestik juga sih. Kan kemarin-kemarin terminal internasional terus. #digampar!
Sampai akhirnya di hari ke empat saya memutuskan untuk menyelesaikan misi ini dan balik ke Medan. Menginap lagi di guesthouse yang busuk itu, dan esok harinya balik ke kampung tercinta, BALI! :D Sempet syok juga sih waktu di bandara Polonia Medan, kok rame banget gitu yak? Kayak terminal angkot, aduh mungkin karena saya baru pertama kali masuk terminal domestik juga sih. Kan kemarin-kemarin terminal internasional terus. #digampar!
Sampai
waktu transit di Jakarta, saya terima sms kalau di Bali waktu itu lagi ada gempa
besar. Saya langsung panik soalnya teman saya bilang ada beberapa bangunan yang
roboh. Wah saya jadi mikir moto yang sedang dititip di kosnya dia. Gimana kalo
ketiban beton…?! Tapi untunglah pas nyampe di Bali semuanya selamat. Keluarga dan
harta kekayaan saya juga selamat semua. Tapi yang bikin menohok adalah, semua
bilang saya tambah ITEM!!! Sampe seminggu saya gak keluar rumah, ngumpet di
KULKAS!! Efek sebulan backpacking dari Kamboja-Thailand-Pulau Pinang-Medan/Toba ternyata butuh waktu sebulan juga untuk mengembalikan warna kulit seperti semula. Ya walopun semula juga udah item...
Buat yang belum baca dari pertama, silahkan di ubek-ubek lagi yaa... ;)
MISSION ACCOMPLISHED!!
Buat yang belum baca dari pertama, silahkan di ubek-ubek lagi yaa... ;)
MISSION ACCOMPLISHED!!
wah asik banget tuh travelnya
ReplyDeleteYup! Asik banget, sampe kagak mau pulang.......haha!
Deletemas, boleh tau ga nginep di tuktuk nya dimana? saya juga lagi nyari info ttg resort disana, trus klo bawa mobil gampang ga yah nyebrang dari prapat ke tuk tuknya? makasiiii
ReplyDeleteSudah ada yang nambahin informasi di bawah :).
DeleteBagaimana jalan-jalannya?
Di tuk-tuk nginepnya di Romlan. Nanti cari penginapannya setelah sampai di Prapat saja, dpt lebih murah. Banyak yg cari pelanggan di sana. Kalo bawa mobil nyebrang kayaknya gak bisa deh...kecuali motor.
ReplyDeleteSorry,saya tambahkan Mas Putu.Bisa bawa mobil nyebrang dgn Ferry dari Ajibata ke Tomok(Pulau Samosir tdk jauh dari Tuk tuk) Ajibata tdk jauh dari Tiga Raja tempat Putu naik kapal.
ReplyDeleteWah makasi banyak atas tambahan infonya ya. Saya lack of information mengenai Ferry yang bisa untuk mobil ke Samosir. Makasi ya
ReplyDeleteitu naik mobil 95rb dari medan dari mana?? ada kontek numbernya ga? lalu nama resort di samosir namanya apa dan gmana cara pesan kamarnya??
ReplyDeletethanks bro traveller.
Hi, Yustitia, thanks sudah berkunjung ke blog saya. Untuk sewa mobil itu namanya, Tobali Tour, kontak: 061-7324471, berlokasi di jl. Sisingamangaraja. Untuk resort, disana banyak pilihan, saya stay di Romlan. Masalah harga nanti langsung pesan disana, biasanya lebih murah karena merka saling lomba buat dapat pelanggan. Jadi bisa banting harga murah. Semoga bermanfaat.
DeleteThanks,
Putu
aaah saya baca dari awal sampai halaman ini!! enggak berasa. seru ya pengalamannya. salam kenal :D
ReplyDeleteMakasi udah luangin waktu bwt baca :)
DeleteSalam kenal juga, anonymous :))
Lagi iseng gugling pengalaman liburan, eh, ketemu blog ini. Kebetulan tahun depan saya dan beberapa teman mau jalan-jalan juga ke beberapa negara di Asean. Pengalaman yang bagus dan ceritanya mengalir, bro. Sampai jam 2 pagi saya bacanya. Terima kasih sudah berbagi informasi dan pengalamannya, ya.
ReplyDeleteMakasi banyak udah nyempetin baca :)
DeleteSelamat menikmati liburan bareng temen ya
salam kenal..
ReplyDeletewah keren bgt.. tulisan yg sangat menarik. moga Oct klo Tuhan ngijinin keinginan ke sana bs tercapai.. amin :)
Makasih udh berbagi info n pengalamannya ya mas.. :)
Salam kenal juga...
DeleteMakasi udah nyempetin buat baca ya, semoga bisa menginspirasi buat liburan.