Wednesday, May 7, 2014

The Fullerton Hotel

View from the room

[Cerita sebelumnya Locked Up Abroad]

Salahkan petugas imigrasi yang sempat membuat saya merasa sebagai pelaku kriminal, merasa terintimidasi dan minder. Untunglah kali ini memilih untuk traveling lebih high end. Dikit. Kalau saja saya memilih berwisata ala backpacking seperti biasa, mungkin rasa bad mood akan terus menempel sepanjang perjalanan setelah tragedi locked up abroad selama kurang lebih 45 menit itu. 

Setelah naik taksi dan segera menuju Fullerton Hotel, saya mulai bisa menghela nafas lega. Perkara paspor sudah lupakan saja, seperti yang saya ceritakan sebelumnya, entah kenapa, hanya Tuhan dan petugas imigrasi itu yang tahu.

Oh iya, eniwei, saya naik taksinya yang agak lebih murah sih, sempet ditanya waktu keluar dari arrival hall:

‘Yes Sir, do you want a taxi? Is this one ok?’ Tanya seoranga uncle sambil menunjuk sebuah Limousine.

Saya masih bengong.