Virgin Beach ay! |
Senin 14 May 2012
Lucu juga kalo saya harus
mengingat dua hari petualangan di bagian timur Baliku tercinta. Ya, terus
terang belum begitu tahu wilayah Karangasem. Terutama surganya snorkeling, Amed.
Kalo ada yang melihat saya waktu itu mungkin banyak yang berperasangka saya ini sopir atau tour guide. Karena waktu itu cuma seorang diri berkulit sawo matang, ya, yang lainnya berkulit putih semua.
Mereka adalah teman asal Jerman yang sudah lama tinggal di Bali dan punya rumah
di Sanur, Vera dan Michael, serta teman mereka yang baru datang berkunjung,
mengunjungi saya sih tepatnya, hihihihi (namanya rahasia :D).
Saya sama sekali kagak tahu
bakal mau dibawa kemana diri yang mungil ini. Sampai saya sadar akhirnya kita
mendekai wilayah Candi Dasa, kita menginap di sebuah penginapan milik seorang
wanita asli Bali bernama Ibu Ayu, bersuamikan orang Jerman. Ibu Ayu sendiri sih
katanya sempat tinggal selama 5 tahun di Jerman. Mereka punya dua anak yang
subur (gendut-gendut chubby), hihihi,
jadi blasteran gitu. Nama tempatnya adalah Candi Bakery. Tidak dekat dengan
pantai, melainkan masuk ke dalam, kearah jalan menuju Desa Tenganan. Tapi kata
Vera kita di sini hanya untuk menginap satu malam.
Kita sampai di sana sekitar
pukul 10 Pagi dan hanya bersapa ria sebentar, menaruh barang bawaan di kamar,
setelah itu kita langsung berangkat lagi dan saya gak tau bakal mau dibawa kemana
lagi setelah ini. Really have no idea.
Katanya sih pantainya bagus. Namanya Pantai Pasir Putih. Sekitar 15 menit dari
tempat penginapan, masuk ke sebuah jalan kecil di antara perumahan-perumahan
warga. Saya gak nyangka sama sekali kalau jalan ini menuju ke sebuah pantai. Jauh
sekali masuk ke dalam, lepas dari perumahan warga memasuki seperti area hutan.
Kalo saya inget kok jadi kayak petualangan Sherina yak. Hingga pada ujung jalan,
terdapat sebuah tempat parkir yang sangat luas di bawah rindangnya pohon-pohon
kelapa. Memandang lepas kearah pantai dengan pasir putih yang indah. Saya baru
sadar kalau inilah yang dikenal dengan nama Virgin Beach!
It’s
really beautiful! Kalau saya perhatiin kondisi pantainya seperti
Geger
Beach. Airnya berwarna hijau emerald,
bening, bersih berpadu dengan pasir putih. Tidak begitu ramai oleh para
wisatawan, atau mungkin karena waktu saya berkunjung weekdays kali ya. Dari analisa saya, bule yang berkunjung kesini
kebanyakan dari Europe. Sangat bagus untuk lenyap dari hiruk pikuk kehidupan
kota buat kalian para penyuka pantai.
Virgin Beach! Peaceful and tranquil beach |
Nice panorama |
Virgin Beach with green emerald water |
My feet enjoy! LOL! |
Saya inget banget kejadian
lucu yang saya alami saat kita makan siang di sebuah warung makan yang banyak
berjejer di tepian pantai. Saat itu kita makan bersama dan emang sih saya paling
beda, secara lokal sendiri diantara ketiga bule. Si mbak pelayan yang jelek itu
harus berburuk sangka sama saya, dengan berkata “mas nanti habis makan ambil komisinya di belakang ya,” sambil
berbisik ke arah saya. Kejadian ini membuat saya benar-benar naik darah sampai ke
ujung rambut. Lo kate gue tampang driver?
Tour guide? Dengan mata zoom in dan zoom out, saya langsung berkata “mbak
mereka teman-teman saya, udah seperti keluarga, saya bukan driver atau guide
lho,” si mbak pun langsung meminta maaf. Namun, setelah kejadian itu Vera
pun mengerti apa yang terjadi, dan dia justru mengatai saya goblok, kenapa gak
ambil aja kan lumayan. Idih, saya pun mencak-mencak, gak segitunya juga kaleee…!
Setelah seharian
berleyeh-leyeh ria dan bermain air, cemplang-cemplung, kami balik ke penginapan untuk menikmati cappuccino khas Jerman dan dinner dengan menu super, Jager Schnitzel! Stelah itu tidur
nyenyak menyiapkan tenaga untuk mengarungi pantai Amed, ber-snorkeling esok harinya.
Jager Schnitzel! |
No comments:
Post a Comment
would be glad to receive any comment