Wednesday, May 30, 2012

Virgin Beach, Bali


Virgin Beach ay!


Senin 14 May 2012

Lucu juga kalo saya harus mengingat dua hari petualangan di bagian timur Baliku tercinta. Ya, terus terang belum begitu tahu wilayah Karangasem. Terutama surganya snorkeling, Amed.

Kalo ada yang melihat saya waktu itu mungkin banyak yang berperasangka saya ini sopir atau tour guide. Karena waktu itu cuma seorang diri berkulit sawo matang, ya, yang lainnya berkulit putih semua. Mereka adalah teman asal Jerman yang sudah lama tinggal di Bali dan punya rumah di Sanur, Vera dan Michael, serta teman mereka yang baru datang berkunjung, mengunjungi saya sih tepatnya, hihihihi (namanya rahasia :D).

Saya sama sekali kagak tahu bakal mau dibawa kemana diri yang mungil ini. Sampai saya sadar akhirnya kita mendekai wilayah Candi Dasa, kita menginap di sebuah penginapan milik seorang wanita asli Bali bernama Ibu Ayu, bersuamikan orang Jerman. Ibu Ayu sendiri sih katanya sempat tinggal selama 5 tahun di Jerman. Mereka punya dua anak yang subur (gendut-gendut chubby), hihihi, jadi blasteran gitu. Nama tempatnya adalah Candi Bakery. Tidak dekat dengan pantai, melainkan masuk ke dalam, kearah jalan menuju Desa Tenganan. Tapi kata Vera kita di sini hanya untuk menginap satu malam.


Kita sampai di sana sekitar pukul 10 Pagi dan hanya bersapa ria sebentar, menaruh barang bawaan di kamar, setelah itu kita langsung berangkat lagi dan saya gak tau bakal mau dibawa kemana lagi setelah ini. Really have no idea. Katanya sih pantainya bagus. Namanya Pantai Pasir Putih. Sekitar 15 menit dari tempat penginapan, masuk ke sebuah jalan kecil di antara perumahan-perumahan warga. Saya gak nyangka sama sekali kalau jalan ini menuju ke sebuah pantai. Jauh sekali masuk ke dalam, lepas dari perumahan warga memasuki seperti area hutan. Kalo saya inget kok jadi kayak petualangan Sherina yak. Hingga pada ujung jalan, terdapat sebuah tempat parkir yang sangat luas di bawah rindangnya pohon-pohon kelapa. Memandang lepas kearah pantai dengan pasir putih yang indah. Saya baru sadar kalau inilah yang dikenal dengan nama Virgin Beach!

It’s really beautiful! Kalau saya perhatiin kondisi pantainya seperti Geger Beach. Airnya berwarna hijau emerald, bening, bersih berpadu dengan pasir putih. Tidak begitu ramai oleh para wisatawan, atau mungkin karena waktu saya berkunjung weekdays kali ya. Dari analisa saya, bule yang berkunjung kesini kebanyakan dari Europe. Sangat bagus untuk lenyap dari hiruk pikuk kehidupan kota buat kalian para penyuka pantai.

Virgin Beach! Peaceful and tranquil beach

Nice panorama

Virgin Beach with green emerald water

My feet enjoy! LOL!

Saya inget banget kejadian lucu yang saya alami saat kita makan siang di sebuah warung makan yang banyak berjejer di tepian pantai. Saat itu kita makan bersama dan emang sih saya paling beda, secara lokal sendiri diantara ketiga bule. Si mbak pelayan yang jelek itu harus berburuk sangka sama saya, dengan berkata “mas nanti habis makan ambil komisinya di belakang ya,” sambil berbisik ke arah saya. Kejadian ini membuat saya benar-benar naik darah sampai ke ujung rambut. Lo kate gue tampang driver? Tour guide? Dengan mata zoom in dan zoom out, saya langsung berkata “mbak mereka teman-teman saya, udah seperti keluarga, saya bukan driver atau guide lho,” si mbak pun langsung meminta maaf. Namun, setelah kejadian itu Vera pun mengerti apa yang terjadi, dan dia justru mengatai saya goblok, kenapa gak ambil aja kan lumayan. Idih, saya pun mencak-mencak, gak segitunya juga kaleee…!

Setelah seharian berleyeh-leyeh ria dan bermain air, cemplang-cemplung, kami balik ke penginapan untuk menikmati cappuccino khas Jerman dan dinner dengan menu super, Jager Schnitzel! Stelah itu tidur nyenyak menyiapkan tenaga untuk mengarungi pantai Amed, ber-snorkeling esok harinya.

Jager Schnitzel!







Follow me on:

No comments:

Post a Comment

would be glad to receive any comment